Kita sering mendengar dan menyebut istilah konsumen baik di dunia bisnis dan kegiatan ekonomi sehari-hari, namun apa itu sebenarnya? Mari menyelam lebih dalam untuk memahami perilaku konsumen dan pentingnya bagi bisnis di pembahasan ini! 

Apa yang Dimaksud dengan Konsumen?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumen adalah pemakai dari produk atau barang hasil produksi–termasuk makanan, pakaian, produk teknologi, perabot, dan sebagainya. 

Selain itu, ada UU perlindungan konsumen Nomor 8 Tahun 1999 yang menjelaskan tentang definisi konsumen sebagai setiap orang yang memakai barang/jasa baik untuk dipakai sendiri, keluarga, atau orang lain dan tidak dijual kembali.

Konsumen adalah individu atau sekelompok orang yang membeli barang/produk/layanan/jasa untuk penggunaan pribadi (bukan untuk diproduksi atau dijual kembali). 

Konsumen berperan sebagai pengguna akhir dalam rantai distribusi penjualan. Mereka membeli dan menggunakannya berdasarkan preferensi pribadi, kebutuhan dirinya, keinginan atau keyakinan sendiri, ataupun pengaruh iklan. 

Semua konsumen memiliki pola pikir sendiri dan ini bisa bersifat subjektif. Maka dari itu, setiap pelaku bisnis harus memahami keinginan, kebutuhan, dan perilaku konsumen untuk meningkatkan penjualan dan profitabilitas perusahaan. 

Contoh Konsumen

Kita semua adalah konsumen dari setidaknya satu produk atau merek. Pahami lebih lanjut contoh konsumen di bawah ini! 

  • Sebuah perusahaan yang membeli ATK (alat tulis kantor) untuk dipakai para pegawainya. Tidak untuk dijual lagi. 
  • Orang yang memakai jasa potong rambut di salon. 
  • Saat kamu membeli sayur, minuman, dan makanan lainnya untuk dikonsumsi sendiri. 
  • Satu keluarga yang beli tiket bus.
  • Pembeli di toko pakaian, toko elektronik, dan kebutuhan lainnya untuk dia pakai sendiri. 

Hak dan Kewajiban Konsumen 

Hak dan kewajiban konsumen dilindungi dan dijelaskan secara hukum dalam Pasal 4 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999. Kesimpulan dan inti dari pasal itu adalah konsumen:

  • Berhak atas rasa aman, selamat, dan nyaman selama menggunakan barang atau jasa tersebut. 
  • Berhak memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan kondisi serta nila yang dijaminkan. 
  • Berhak mendapat informasi barang/jasa yang jujur dan benar. 
  • Berhak didengar untuk keluhan dan pendapatnya. 
  • Berhak mendapat perlindungan dan mendapat edukasi untuk menyelesaikan sengketa terkait. 
  • Berhak mendapat ganti rugi atau kompensasi bila kondisi barang/jasa tidak sesuai dengan yang dijaminkan produsen. 
  • Berhak menuntut haknya. 

Sementara pada Pasal 5 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 juga tertulis aturan tentang konsumen:

  • Wajib mengikuti ketentuan dan instruksi cara pakai untuk keselamatan. 
  • Wajib memiliki itikad baik dalam melakukan dan menyelesaikan transaksi. 
  • Wajib membayar sesuai dengan nilai yang disepakati. 

Perbedaan Konsumen Vs Pelanggan

Konsumen dan pelanggan adalah dua istilah yang terdengar sama untuk mereferensikan orang yang membeli dan menggunakan barang/jasa, namun ternyata makanya berbeda. 

Ini perbedaan konsumen dan pelanggan:

Apa Itu Pelanggan (Customer)?

  • Pelanggan adalah orang yang membeli barang. 
  • Mereka adalah target bisnis. 
  • Pelanggan perlu membeli produk atau layanan untuk menggunakannya.
  • Pelanggan bisa menjual produk itu kembali untuk mendapatkan keuntungan. 
  • Pelanggan bisa individu, perusahaan, atau kelompok. 
  • Harus ada transaksi keuangan untuk membeli produk. 

Apa Itu Konsumen (Consumer)? 

  • Konsumen adalah pengguna akhir dari barang/jasa. 
  • Consumer tidak bisa menjual barang/jasa itu kembali. 
  • Consumer mungkin membeli mungkin juga tidak, tapi dia adalah pengguna akhir. 
  • Transaksi keuangan untuk membeli produk bersifat opsional. 

Contoh Konsumen Vs Pelanggan 

  • Orang tua membelikan mainan untuk anaknya. Orang tua adalah pelanggan, anaknya adalah konsumen. 
  • Kamu beli mesin cuci untuk digunakan sendiri. Kamu adalah pelanggan dan konsumen di waktu yang sama. 
  • Kamu membelikan hadiah untuk pasangan kamu. Kamu adalah pelanggan, pasangan kamu adalah konsumen. 

Kamu menjadi konsumen dan pelanggan secara bersamaan bila kamu yang membeli dan menggunakannya juga. 

Apa Itu Perilaku Konsumen?

Perilaku konsumen adalah studi tentang konsumen dalam proses mereka untuk memilih, keputusan pembelian, mengonsumsi, menggunakan, dan membuang atau berhenti menggunakan lagi sebuah produk/jasa/layanan. 

Consumer behavior ini juga mencakup apa yang memengaruhi tanggapan, testimoni, perasaan, dan emosional para konsumen yang berhubungan dengan pemilihan dan perilaku pembelian produk/jasa/layanan. 

Perilaku konsumen menggabungkan ide-ide dari beberapa ilmu termasuk psikologi, biologi, kimia, dan ekonomi.

Pola frekuensi pembelian, tren sosial, dan faktor latar belakang juga termasuk dalam studi dari consumer behaviour. Ini bukan tentang siapa yang berbelanja, tapi bagaimana mereka berbelanja. 

Pentingnya Mengenali Perilaku Konsumen

Mempelajari perilaku konsumen termasuk juga consumer insight itu penting karena membantu tim pemasaran memahami apa yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen. 

Itu akan dijadikan salah satu indikator untuk merencanakan strategi pemasaran atau memperbaiki kualitas dan detail produk/layanan. 

Cek lebih banyak alasan penting dari studi consumer behavior:

  • Mengisi celah di pasar. 
  • Mengidentifikasi produk yang dibutuhkan. 
  • Mengidentifikasi mana produk yang sudah tidak relevan untuk konsumen atau butuh perbaikan. 
  • Membantu tim marketing untuk mempromosikan produk.
  • Menjangkau konsumen lebih luas. 
  • Memberikan produk/layanan sesuai dengan ekspektasi konsumen. 
  • Menawarkan produk yang relevan dengan minat konsumen. 
  • Mempermudah segmentasi konsumen. 
  • Memungkinkan pelaku usaha menyajikan produk dengan tepat kepada pembeli potensial. 
  • Meningkatkan penjualan dan profitabilitas.

Selain itu, analisis perilaku konsumen akan memberimu gambaran tentang:

  • Apa yang konsumen pikirkan tentang produk/layanan.
  • Bagaimana perasaan mereka tentang alternatif dari produk, merek, dll. 
  • Apa yang memengaruhi konsumen untuk memilih diantara banyak pilihan. 
  • Perilaku konsumen saat memilih. 
  • Bagaimana faktor lingkungan dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 

Intinya, studi ini akan membantu perusahaan dalam membuat berbagai keputusan. Mulai dari strategi marketing, strategi branding, efisiensi biaya, penempatan produk promosi, jadwal produksi, dan segmen pemasaran. 

Jenis Perilaku Konsumen dalam Marketing

Ada empat jenis utama perilaku konsumen, yaitu:

1. Perilaku Pembelian yang Kompleks (complex buying behavior)

Ini perilaku yang muncul ketika seseorang dihadapkan pada pilihan untuk beli produk yang mahal dan jarang. Dia akan sangat teliti sebelum membuat keputusan pembelian. 

Perilaku pembelian kompleks biasanya terjadi saat kamu ingin membeli motor, mobil, rumah, emas, atau investasi bernilai tinggi. 

2. Perilaku Pembelian yang Mengurangi Disonansi (dissonance-reducing buying behavior)

Konsumen terlibat secara penuh dalam proses pembelian, meski selalu mengalami kesulitan harus beli merek yang mana. 

‘Disonansi’ terjadi saat kamu takut akan menyesal setelah membeli produk/layanan. 

Kamu membeli berdasarkan preferensi kualitas, kenyamanan, dan harga. Namun setelah membeli, kamu tetap butuh pernyataan bahwa ini adalah keputusan pembelian yang tepat. 

3. Perilaku Pembelian Berdasarkan Kebiasaan (habitual buying behavior)

Kamu memilih dan membeli sesuatu karena sudah sering membelinya selama ini. Jadi, tidak ada proses pemilihan antar merek atau produk lain. 

Kamu sudah tahu kamu akan beli apa dan berapa banyak. Ini tentang kebiasaan, bukan loyalitas merek. 

4. Perilaku Mencari Keragaman (variety seeking behavior

Ketika kamu mencari variasi produk lainnya, bukan karena kamu tidak puas dengan produk yang sudah kamu beli dan gunakan sebelumnya. 

Misalnya kamu beli parfum merek A varian A, maka kamu cenderung akan penasaran untuk mencoba aroma atau rasa baru lainnya. 

Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Banyak hal dapat memengaruhi perilaku konsumen, berikut ini beberapa faktor yang paling sering: 

1. Kampanye Pemasaran 

Marketing campaigns atau kampanye pemasaran dinilai yang paling berpengaruh pada keputusan pembelian. Pesan pemasaran yang baik dapat mempengaruhi pembelian impulsif.

Program pemasaran yang dilakukan dengan benar dan tepat dapat memengaruhi seseorang untuk membeli dan bahkan mengganti merek yang sebelumnya sudah dia pakai. 

Ada banyak strategi pemasaran, baik secara online atau konvensional. Contohnya, iklan di media online, paid promote dengan orang berpengaruh, iklan di TV atau radio, pakai billboard, dan sebagainya. 

2. Kondisi Ekonomi

Umumnya, seseorang akan membeli sesuatu sesuai dengan kemampuan ekonomi dan kebutuhan. Meskipun di gaya hidup sekarang banyak juga orang yang membeli sesuatu melebihi kemampuannya sendiri. 

Faktanya, seseorang akan memikirkan dan mengambil keputusan lebih lama untuk membeli produk/layanan yang mahal seperti kendaraan, properti, alat elektronik, atau jasa.  

3. Preferensi Pribadi

Seseorang juga cenderung akan membeli produk atau pakai layanan sesuai dengan preferensi sendiri. Apa yang dia suka, menjadi prioritas, berdasarkan pengalaman, dan nilai-nilai yang diyakini.

Ya, iklan atau apa kata orang (word of mouth) bisa sedikit berpengaruh namun pilihan dan keputusan pembelian akan kembali pada apa yang kamu sukai. 

Ini berlaku untuk produk-produk esensial di mana selera dan kebutuhan orang sangat berarti, misalnya produk pakaian, tas, sepatu, makanan, skin care, atau personal care

4. Pengaruh Kelompok

Orang-orang di sekitar termasuk teman, kerabat, anggota keluarga, atau para warganet bisa memengaruhi perilaku konsumen. Saat mereka memberi saran dan testimoni produk. 

Ini namanya psikologi sosial. Tingkat pendidikan dan faktor sosial dapat berdampak. Contohnya, bila ada satu makanan viral maka semua orang mau coba. 

5. Daya Beli

Tentu saja daya beli sangat berperan. Bila ada produk bagus, kualitasnya oke, dikemas dengan strategi pemasaran yang memikat dan tepat sasaran. Itu semua tidak berarti apa-apa bila kita tidak punya kemampuan untuk membelinya. 

Itulah informasi lengkap tentang apa yang dimaksud dengan konsumen. Termasuk contoh, perilaku, jenis, hak dan kewajiban, serta tujuan dari mengapa pelaku bisnis harus mengenali target konsumennya.

Di era digitalisasi, e-commerce dan tren belanja online meningkat pesat. Ini menciptakan perubahan minat serta perilaku konsumen. 

Sekarang konsumen ingin dan butuh transaksi yang cepat, lancar, fleksibel, dan mendapat penawaran terbaik. Maka dari itu, para pelaku bisnis harus beradaptasi dengan perubahan tren belanja agar tidak kehilangan konsumen. 

Selain memaksimalkan bisnis dengan media sosial, juga disarankan untuk buat toko online. Kenapa? Kamu bisa meningkatkan peluang penjualan karena target audiens bisa mengakses produk dan mempelajarinya. 

Tentu saja toko online dapat untuk mengoptimalkan bisnis kamu ke jangkauan audiens yang lebih luas dan tidak terbatas. 

Lalu, gimana cara memulai bisnis online? Buat toko online melalui Plugo saja. Gratis, loh

Plugo adalah platform solusi e-commerce tercanggih di Indonesia. Kamu juga bisa dapat banyak fasilitas untuk bisnis online, seperti opsi pembayaran, payment gateway, integrasi kurir, integrasi media sosial, pasang iklan online, perangkat digital marketing, dan fasilitas komprehensif lainnya.