Merekrut karyawan yang tepat adalah langkah krusial bagi usaha, termasuk juga UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Tidak hanya tentang menetapkan gaji karyawan. Namun, proses merekrut karyawan yang efektif memungkinkan bisnis untuk membangun tim yang kompeten dan berdedikasi, yang dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan usaha. Agar langkahnya tepat, simak beberapa cara yang bisa diterapkan oleh kamu pemilik UMKM berikut ini.
Cara Merekrut Karyawan untuk Usaha Kecil (UMKM)
Terdapat beberapa cara untuk melakukan rekrutmen karyawan untuk UMKM, berikut ini adalah cara yang dapat kamu aplikasikan:
1. Buatlah Iklan Lowongan Kerja dengan Jelas
Pastikan kamu mencantumkan deskripsi pekerjaan secara jelas yang telah kamu sesuaikan dengan sasaran dan tujuan bisnis. Kamu juga dapat menyertakan berbagai informasi penting seperti tanggung jawab pekerjaan, keterampilan yang diperlukan, deskripsi pekerjaan, dan ekspektasi pekerjaan.
Selain itu, ingatlah bahwa pada umumnya seseorang mencari lowongan pekerjaan online menggunakan keywords tertentu. Biasanya tentu orang akan mencari dahulu sesuai dengan title pekerjaannya.
Lalu ada juga yang mencari berdasarkan status pekerjaannya misalkan full time, part time, atau freelance. Nah pastikan informasi seperti ini jelas sehingga akan lebih mudah bagi pelamar untuk menemukan lowongan pekerjaan ini.
2. Tentukan Anggaran dan Lakukan Survei dalam Menentukan Gaji Karyawan
Ketika kamu dalam proses perekrutan untuk bisnimu, penting untuk memastikan bahwa perusahaan harus memiliki bajet yang cukup untuk dapat menawarkan gaji yang kompetitif terhadap para kandidat.
Salah satu kesalahan yang sering dibuat oleh para pemilik UMKM adalah dengan membuka lowongan dan gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan anggaran perusahaan atau tidak sesuai dengan standar pasar.
Agar kamu dapat merekrut karyawan terbaik, tentunya kamu perlu penawaran yang tepat. Kamu dapat melakukan survei sebelum dapat menentukan gaji karyawan untuk dapat memastikan bahwa gaji yang ditawarkan cukup menarik dan adil kepada para calon karyawan.
Usahakan juga untuk memberikan informasi tentang rentang gaji di lowongan kerja. Tujuannya adalah agar kandidat yang melamar tahu bahwa lowongan tersebut sesuai dengan standarnya.
3. Kamu Perlu Memilih “Platform” Merekrut Karyawan Terbaik
Sesudah kamu menentukan anggaran, kamu juga harus memilih platform terbaik untuk memposting iklan dalam lowongan kerja tersebut. Ada beberapa pilihan yang dapat kamu pertimbangkan, mulai dari menggunakan bantuan perusahaan untuk rekrutmen, atau memposting pada platform lowongan terbaik yang ada.
Kamu juga dapat memanfaatkan bantuan dari koneksi yang kamu miliki atau kamu dapat menawarkan bonus terhadap karyawan yang memberikan kamu referensi kandidat yang potensial.
Cara tersebut dilakukan agar jangkauannya semakin maksimal, kamu juga dapat menggunakan sosial media dalam mempromosikan lowongan kamu.
4. Memahami Proteksi, Kompensasi, dan Hak saat Merekrut Karyawan
Pastikan kamu untuk memahami hak dari karyawan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Contohnya seperti Upah Minimum Provinsi (UMP), Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), uang lembur, cuti berbayar, cuti tahunan, cuti hamil, cuti sakit, dan hari libur nasional.
Selain itu, dalam pemutusan kerja karyawan juga terlepas dari apa yang telah tertulis di dalam kontrak kerja, seorang karyawan tetap harus mengetahui hak kenapa kamu sebagai atasan mengeluarkan keputusan tersebut.
5. Melakukan Perekrutan Sesuai Bisnis dan Sesuai Prosedur
Pastikan juga kamu dalam merekrut harus memahami undang-undang yang berlaku dan ketentuannya. Tidak hanya menerapkan aturan yang tepat, tetapi kamu juga harus tetap memastikan perusahaan memiliki sistem dalam pengarsipan dokumen yang baik.
Kamu harus pastikan penyimpan data penting perusahaan seperti kontrak kerja, slip pajak, maupun visa kerja dilakukan dengan baik. Hal tersebut dilakukan agar dokumen penting untuk berjalannya perusahaan tersimpan rapi.
Selain itu, pastikan juga data calon karyawan terlindungi dan tidak dibiarkan untuk jatuh ke tangan yang salah.
6. Serahkan Perekrutan Kepada Orang yang Dapat Dipercaya
Terdapat kesalahan lain yang dilakukan oleh para pemilik bisnis dengan melakukan seluruh kegiatan hal yang berkaitan dengan perekrutan seorang diri.
Proses perekrutan yang baik melibatkan pihak yang tepat, pastikan kamu mendapatkan bantuan dari pihak yang dapat mengoptimalisasikan proses perekrutan yang sedang disiapkan.
7. Mempersiapkan Wawancara Para Kandidat
Kamu sebagai perekrut, penting untuk dapat mempersiapkan tahapan wawancara kepada calon kandidat pekerja. Tahapan wawancara penting karena merupakan komunikasi dua arah antara kamu dengan kandidat, untuk memastikan calon karyawan antusias untuk dapat bergabung.
Pastikan kamu mempersiapkan tahapan ini dengan sebaik-baiknya. Berikan sebuah pemahaman penting tentang kontribusi para kandidat pada lowongan yang dibutuhkan.
Kamu juga dapat mempromosikan visi dan misi perusahaan, kultur pekerjaan, dan juga keuntungan yang akan diraih ketika kandidat telah bergabung nantinya.
8. Mengadakan Onboarding Terhadap Karyawan
Bagi bisnis usaha kecil menengah, dalam proses rekrut karyawan baru tentunya akan menghabiskan biaya yang cukup besar dan waktu yang panjang. Agar nantinya para karyawan baru dapat beradaptasi dan bertransisi dengan baik dengan kultur kerja perusahaan, pastikan kamu membuat program onboarding.
Dengan program tersebut, kamu dapat mengadakan berbagai kegiatan yang interaktif, dan meningkatkan keterlibatan karyawan baru. Selain itu, juga untuk memastikan mereka merasa diterima dan nyaman.
Program onboarding tersebut membantu kamu melihat potensi karyawan baru untuk berkontribusi bagi perusahaan.
9. Menyimpan Data Karyawan yang Tidak Lolos Dalam Perekrutan
Setelah kamu berhasil dalam merekrut karyawan, sebagian besar perusahaan membuat kesalahan dengan mengabaikan resume dari para kandidat yang tidak lolos seleksi.
Dapat diingat bahwa proses perekrutan ini dapat terulang kembali di masa depan, maka dari itu simpanlah resume dari para kandidat yang tidak lolos. Ini dilakukan untuk memastikan di masa depan mereka dapat menjadi calon karyawan yang cocok terhadap perusahaan dan untuk posisi yang dibutuhkan.
Tentunya cara ini jauh lebih praktis daripada harus membuka ulang lowongan baru dan berurusan lagi dengan sangat banyak kandidat baru. Namun, tetap perhatikan juga berapa lama waktu yang idel untuk menyimpan data tersebut agar masih relevan.
Baca juga: 7 Perbedaan UKM dan UMKM
Sepenting Apa Proses Merekrut Karyawan untuk UMKM?
Proses perekrutan karyawan merupakan sebuah langkah yang penting untuk bisnis apa pun, termasuk UMKM. Usaha kecil membutuhkan para karyawan yang mampu mewujudkan visi serta misi dari perusahaan. Tentu saja tidak akan mudah bagi perusahaan untuk berkembang tanpa adanya kontribusi karyawan yang dapat menjalankan perannya.
Dilansir Business.com, karyawan dapat berkontribusi begitu besar terhadap jalannya bisnis. Berikut adalah poin pentingnya:
- Karyawan memiliki pengaruh besar pada informasi maupun citra positif perusahaan kepada para pihak eksternal.
- Karyawan merupakan aset yang dapat menjalankan visi dan misi perusahaan.
- Pendapatan perusahaan bergantung kepada keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan tiga poin tersebut, tentu saja tidak mengherankan jika perusahaan sekecil apa pun tetap membutuhkan karyawan yang tepat. Adanya proses seleksi tenaga kerja yang berkualitas mampu meningkatkan perkembangan usaha yang kamu jalankan.
Selain merekrut karyawan, menjalankan bisnis dengan baik tidak kalah pentingnya. Bangun website toko online kamu sendiri dengan praktis menggunakan PlugoStore. Kamu juga bisa menikmati layanan integrasi marketplace dengan menggunakan PlugoSync. Jangan lupa juga atur iklan-iklanmu di media sosial dengan PlugoAds.
Dengan berbagai fitur yang tersedia, Plugo bisa membantu bisnis online kamu untuk semakin dikenal luas dan mendapatkan lebih banyak pelanggan.