Pada era digital yang semakin maju ini, pendanaan melalui crowdfunding bisa menjadi salah satu solusi yang harus dipertimbangkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Crowdfunding merupakan sebuah konsep pendanaan kolektif yang melibatkan partisipasi masyarakat luas untuk menyumbangkan dana dalam skala kecil demi mendukung proyek atau usaha yang menarik perhatian mereka. Bagaimana keunggulan dan risiko pendanaan satu ini? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca juga: 7 Perbedaan UKM dan UMKM
Apa Itu Crowdfunding?
Crowdfunding adalah sebuah konsep pendanaan kolektif yang melibatkan partisipasi masyarakat luas untuk menyumbangkan dana dalam skala kecil demi mendukung proyek, usaha, atau inisiatif lain yang menarik perhatian mereka.
Istilah “crowdfunding” terdiri dari dua kata, yaitu “crowd” yang berarti kerumunan atau sekelompok orang, dan “funding” yang berarti pendanaan.
Dalam model crowdfunding, individu atau kelompok yang membutuhkan dana (seperti pengusaha, seniman, atau organisasi nirlaba) memanfaatkan platform online untuk mengumpulkan dana dari banyak orang, yang disebut pendukung atau kontributor.
Jenis-Jenis Crowdfunding
Berikut adalah beberapa jenis crowdfunding yang populer:
1. Reward-based Crowdfunding
Jenis crowdfunding ini melibatkan memberikan imbalan kepada pendukung sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka. Imbalan ini dapat berupa produk, layanan, atau pengalaman eksklusif yang terkait dengan proyek atau usaha yang didanai.
Pendukung memilih tingkat kontribusi yang berbeda dan menerima imbalan sesuai dengan besaran sumbangan mereka.
2. Equity Crowdfunding
Equity crowdfunding melibatkan pemberian saham atau kepemilikan perusahaan kepada pendukung yang memberikan dana. Pendukung yang berpartisipasi dalam crowdfunding ini menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan atau proyek yang didanai.
Tujuan pendukung adalah untuk mendapatkan keuntungan finansial dari pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan di masa depan. Ini merupakan salah satu jenis yang cocok untuk pendanaan UMKM.
3. Debt Crowdfunding
Dalam debt crowdfunding, pendukung memberikan pinjaman kepada pencari dana dan mengharapkan pengembalian dana beserta bunga dalam jangka waktu tertentu.
Pendukung berperan sebagai pemberi pinjaman dan menerima pengembalian berdasarkan kesepakatan pinjaman yang telah ditentukan sebelumnya.
Biasanya, ada mekanisme untuk melindungi kepentingan pemberi pinjaman, seperti jaminan atau persyaratan keuangan yang ketat.
4. Donation-based Crowdfunding
Jenis ini melibatkan pemberian dana secara sukarela oleh pendukung tanpa imbalan finansial langsung. Pendukung memberikan sumbangan sebagai dukungan terhadap tujuan atau proyek yang dianggap penting atau bernilai.
Biasanya, kampanye donation-based crowdfunding terkait dengan inisiatif sosial, kemanusiaan, atau nirlaba. Salah satu contoh platform donation-based crowdfunding adalah Kitabisa.
5. Real Estate Crowdfunding
Jenis ini melibatkan pendanaan proyek properti, seperti pembelian, pengembangan, atau renovasi properti.
Pendukung yang berpartisipasi dalam crowdfunding ini berinvestasi dalam properti dan menerima imbalan berupa dividen atau bagian dari penghasilan yang dihasilkan dari properti tersebut.
6. Peer-to-Peer Lending
Meskipun tidak secara khusus disebut sebagai crowdfunding, peer-to-peer lending juga termasuk dalam model pendanaan kolektif. Dalam peer-to-peer lending, individu atau bisnis meminjamkan uang kepada peminjam yang membutuhkan dana
Platform ini menghubungkan pemberi pinjaman dengan peminjam. Peminjam membayar bunga kepada pemberi pinjaman sesuai dengan kesepakatan pinjaman yang telah ditetapkan.
Cara Kerja Crowdfunding
Berdasarkan penjelasan di atas, jenis yang cocok untuk UMKM adalah equity crowdfunding dan peer-to-peer lending (P2P). Cara kerja crowdfunding melibatkan beberapa langkah dan pelaku yang terlibat dalam proses pengumpulan dana kolektif. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam cara kerja crowdfunding untuk pendanaan UMKM:
1. Pencari Dana Mengajukan Pendanaan
Dalam hal pendanaan UMKM, pencari dana adalah UMKM itu sendiri. Kamu bisa membuat kampanye crowdfunding untuk memperkenalkan proyek dan mengajukan permohonan dana kepada masyarakat luas.
Dalam mengajukan dana, pastikan kamu sebagai pelaku UMKM dapat menyajikan presentasi menarik yang dapat membuat orang untuk tertarik mendanai bisnis kamu. Bukan hanya menarik dalam hal penyajian, tapi pastikan bisnis plan kamu jelas dengan konsep dan rencana keuangan yang matang.
2. Ajukan Pendanaan ke Platform Crowdfunding
Langkah selanjutnya adalah menggunakan platform crowdfunding untuk mempublikasikan campaign atau perencanaan bisnis kamu. Platform ini dapat berupa situs web khusus crowdfunding atau platform yang memfasilitasi crowdfunding di dalamnya.
Pencari dana mendaftar dan mengunggah deskripsi proyek, tujuan dana, jangka waktu kampanye, dan informasi lain yang relevan.
Pencari dana membuat presentasi menarik tentang proyek mereka. Ini dapat berupa video, gambar, cerita, dan penjelasan rinci tentang apa yang mereka ingin capai dan bagaimana dana akan digunakan. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian dan kepercayaan calon pendukung.
3. Kampanye Disebarluaskan
Platform crowdfunding nantinya akan membantu pencari dana untuk menyebarluaskan campaign agar bisa mendapatkan banyak pendukung. Tautan kampanye dapat di-share melalui media sosial, email, blog, dan platform marketing lainnya.
Semakin luas penyebaran kampanye maka semakin besar kemungkinan mencapai target pendanaan. Namun biaya marketingnya sendiri umumnya nanti akan dipotong dari dana yang terkumpul.
5. Kontribusi Pendukung Dikumpulkan
Calon pendukung yang tertarik dengan kampanye memberikan kontribusi dalam bentuk dana. Mereka dapat memberikan sumbangan kecil atau besar, sesuai dengan kemampuan mereka.
Selama proses kampanye berlangsung, pencari dana berinteraksi dengan pendukung melalui komentar, tanggapan, atau pembaruan kampanye. Pencari dana dapat memberikan informasi terbaru tentang perkembangan proyek, mengucapkan terima kasih kepada pendukung, dan memastikan transparansi dalam penggunaan dana yang terkumpul.
Jika kampanye mencapai atau melebihi target pendanaan dalam batas waktu yang ditentukan, pencari dana menerima dana yang terkumpul.
Dana ini kemudian digunakan untuk melaksanakan proyek sesuai rencana. Jika target tidak tercapai, ada variasi dalam pengembalian dana kepada pendukung, tergantung pada kebijakan platform crowdfunding yang digunakan.
6. Pemantauan dan Pelaporan
Terakhir, pencari dana akan melaporkan kemajuan dan hasil proyek kepada pendukung. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan dan memastikan dana yang diterima tersebut digunakan sesuai dengan tujuan.
Langkah yang satu ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan pendukung terhadap bisnis dan terhadap platform crowdfunding itu sendiri.
Keunggulan Pendanaan Crowdfunding
Pendanaan melalui crowdfunding memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik bagi para pencari dana. Berikut adalah beberapa keunggulan utamanya:
1. Pendanaan Lebih Mudah Diakses
Jenis pendanaan seperti ini memberi kepada individu, kelompok, atau bisnis yang mungkin sulit untuk mendapatkan pendanaan melalui jalur tradisional seperti bank atau investor formal.
Ini memberikan peluang kepada mereka yang kurang memiliki akses atau riwayat kredit yang terbatas untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan proyek atau usaha mereka.
2. Potensi Pendukung yang Luas
Dalam crowdfunding, pencari dana dapat mengakses masyarakat luas sebagai sumber potensial pendukung. Dalam lingkungan digital saat ini, platform seperti ini dapat menjangkau orang-orang di mana saja dan latar belakang apa saja.
3. Validasi dan Feedback dari Pendukung
Melalui crowdfunding, pencari dana bisa mendapatkan feedback langsung dari pendukung mereka. Ini dapat memberikan validasi terhadap ide, produk, atau usaha yang mereka ajukan.
Feedback ini dapat berguna untuk meningkatkan kualitas proyek, membantu identifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki, atau menyesuaikan strategi bisnis.
4. Peningkatan Awareness Bisnis
Adanya kampanye melalui platform pendanaan juga bisa menjadi alat pemasaran yang efektif dalam memperkenalkan proyek atau usaha kepada masyarakat yang lebih luas. Ini dapat membantu dalam membangun brand awareness, menarik perhatian, dan menarik pendukung untuk campaign di kemudian hari.
5. Memperluas Jaringan
Pencari dana dapat membangun hubungan dengan para pendukung. Pendukung tidak hanya berperan sebagai pemberi dana, tetapi juga sebagai mitra dan pelanggan.
Membangun komunitas pendukung yang kuat melalui crowdfunding dapat membuka pintu untuk kolaborasi dan peluang jangka panjang yang lebih besar.
6. Kemandirian Finansial
Crowdfunding memberikan kesempatan bagi pencari dana untuk dapat mengendalikan keuangan bisnis mereka secara mandiri. Sistem seperti ini memungkinkan pencari dana untuk menjaga otonomi dan mengambil keputusan tanpa tekanan dari pihak luar.
Risiko Crowdfunding
Meskipun crowdfunding memiliki sejumlah keunggulan, ada juga beberapa risiko yang perlu diperhatikan oleh para pencari dana. Berikut adalah beberapa risiko yang terkait dengan jenis pendanaan ini:
1. Target Pendanaan Tidak Tercapai
Salah satu risiko utama dalam pendanaan ini adalah pendanaan yang tidak tercapai sesuai target.
Jika kampanye tidak berhasil mengumpulkan jumlah dana yang dibutuhkan dalam batas waktu yang ditentukan, pencari dana mungkin tidak akan menerima dana yang telah dikumpulkan. Hal ini dapat menghambat rencana proyek atau usaha yang telah direncanakan.
2. Hilangnya Kepercayaan karena Proyek Gagal
Terdapat risiko pencari dana tidak dapat memenuhi janji atau komitmen yang telah dibuat kepada pendukung. Hal ini dapat merusak kepercayaan dan reputasi pencari dana, serta menimbulkan dampak negatif dalam jangka panjang.
Pendukung juga perlu berhati-hati dalam memilih kampanye untuk menghindari potensi penipuan atau proyek yang tidak valid.
4. Perlindungan Hukum yang Terbatas
Pada beberapa kasus, perlindungan hukum terhadap pendukung dalam crowdfunding terbatas. Jika terjadi masalah atau ketidaksepakatan, pendukung mungkin menghadapi kesulitan dalam mengajukan tuntutan hukum atau mendapatkan ganti rugi yang memadai.
Oleh karena itu, penting bagi pendukung untuk melakukan riset dan mempertimbangkan risiko sebelum berkontribusi dalam kampanye crowdfunding.
5. Penggunaan Dana yang Tidak Sesuai
Terdapat risiko bahwa dana yang terkumpul melalui crowdfunding tidak digunakan sesuai dengan yang dijanjikan atau diharapkan.
Pencari dana harus menjaga transparansi dalam penggunaan dana dan memberikan pembaruan yang teratur kepada pendukung. Namun, tidak ada jaminan bahwa dana akan digunakan secara optimal atau sesuai dengan rencana awal.
6. Persaingan dengan Bisnis Lain
Proyek atau usaha dapat terperangkap dalam persaingan yang sengit untuk menarik perhatian pendukung.
Jika terlalu banyak kampanye dengan tujuan yang serupa, pencari dana mungkin menghadapi kesulitan untuk menonjol dan mendapatkan pendukung yang cukup.
Jika melihat beberapa risiko di atas, bisa dikatakan bahwa lebih banyak risiko yang dapat menimpa pendukung dibandingkan pencari dana. Namun, kamu tetap harus berhati-hati dalam memilih platform untuk mengajukan pendanaan.