Penggunaan Artificial Intelligence atau AI untuk bisnis online dapat membantu di berbagai aspek. Dengan semakin berkembangnya teknologi satu ini, para pebisnis online memang sudah seharusnya dapat memanfaatkan dengan baik untuk memudahkan pekerjaan hingga meningkatkan penjualan. Supaya lebih paham tentang AI dan implementasinya dalam bisnis online, simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Artificial Intelligence (AI)?
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin atau komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI bekerja dengan mengumpulkan dan mengolah berbagai data menjadi sebuah informasi berguna untuk menyelesaikan tugas.
Istilah Artificial Intelligence pertama kali dicetuskan pada tahun 1956 dalam Konferensi Darthmouth di New Hampshire, Amerika Serikat. Konferensi ini dihadiri oleh beberapa ilmuwan dan peneliti terkemuka di bidang matematika, ilmu komputer, dan ilmu kecerdasan buatan.
Meskipun begitu, pengembangan ide dan teknologi yang menjadi dasar AI sebenarnya telah dimulai sejak beberapa dekade sebelumnya. Pada tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts memperkenalkan model neuron yang merupakan dasar bagi pengembangan teknologi Neural Networks.
Selanjutnya pada tahun 1950, Alan Turing menulis sebuah makalah yang membahas kemungkinan mesin bisa berpikir seperti manusia, yang kemudian dikenal sebagai “The Turing Test”.
Setelah konferensi Dartmouth tersebut, AI mulai berkembang pesat dengan diikuti sejumlah penelitian dan pengembangan di seluruh dunia. Bahkan kini penggunaan AI semakin masif dan dianggap akan mampu menggantikan tugas beberapa profesi manusia.
Beberapa perusahaan pengembang AI yang terkemuka di dunia adalah seperti Google, Microsoft, Amazon, IBM, Tencent, dan masih banyak lagi.
Jenis dan Contoh Artificial Intelligence (AI) untuk Bisnis Online
Artificial Intelligence hadir dalam berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa jenis dan contohnya dalam bisnis:
1. Visual Search (Pencarian Gambar)
Visual search adalah teknologi berbasis Artificial Intelligence dan Machine Learning. Dengan teknologi ini, kamu bisa melakukan pencarian dengan gambar atau foto. Meskipun kamu tidak mengetahui kata kunci yang harus dimasukan, kamu tetap bisa mencari informasi hanya lewat gambar saja.
Teknologi ini dapat mengidentifikasi bentuk, warna, ukuran, dan informasi lainnya yang terkait dengan suatu gambar. Contoh aplikasi yang memanfaatkan ini adalah Google Lens dan Pinterest.
Penerapan AI yang satu ini juga sudah diterapkan di banyak e-commerce maupun marketplace. Ini dapat membantu customer menemukan produk yang dicari dengan lebih mudah.
2. Voice Search (Pencarian Suara)
Voice search atau pencarian suara berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun belakangan. Pada dasarnya voice search bekerja berdasarkan teknologi pengenalan suara (speech recognition).

#image_title
Di dalam teknologi pengenalan suara terdapat fon dan fonem. Fon adalah karakter huruf seperti p, a, k, a, i, a, n, sementara fonem adalah blok suara di mana kata diciptakan. Teknologi speech recognition ini mengombinasikan fon dan fonem untuk mengubah ucapan menjadi rangkaian huruf dan kata yang bisa dimengerti konteksnya.
Contoh aplikasi yang memanfaatkan ini adalah Google Assistant, Siri, dan Alexa. Kamu juga bisa menerapkan voice search di website bisnismu untuk dapat memudahkan pelanggan melakukan pencarian.
3. Chatbot (Pesan Otomatis)
Chatbot adalah kependekkan dari chatterbot atau chat robot, yaitu fitur Artificial Intelligence yang dapat disematkan dan digunakan melalui aplikasi messenger apa pun. Teknologi ini adalah program komputer yang dapat mensimulasikan percakapan manusia melalui perintah suara, obrolan teks, atau keduanya. Pada saat ini ada lima jenis chatbot, yaitu:
- Menu/button-based chatbots. Jenis chatbot ini banyak digunakan di marketplace saat ini. Di dalam kebanyakan kasus, chatbot ini menggunakan hierarki pohon keputusan (decision tree) yang disajikan kepada pengguna dalam bentuk tombol.
- Linguistic based (rule-based chatbots). Chatbot linguistik atau berbasis aturan membuat alur otomatisasi percakapan menggunakan logika if/then. Pengaturan bahasa untuk chatbot ini dapat dibuat untuk evaluasi kata, sinonim, dan lainnya. Maka jika ada permintaan masuk cocok dengan kondisi yang telah ditentukan oleh chatbot, pelanggan dapat menerima bantuan yang sesuai dalam waktu yang singkat.
- Keyword recognition-based chatbots. Tidak seperti chatbot berbasis list, chatbot ini berbasis pengenalan kata kunci yang diketikkan oleh pengguna. Chatbot ini dapat menggunakan kata kunci yang dapat disesuaikan dan menerapkan AI – Natural Language Processing (NLP) untuk menentukan cara memberikan respon yang tepat kepada penggunanya.
- Machine learning chatbots. Jenis ini menggunakan Machine Learning (ML) dan Artificial Intelligence (AI) untuk mengingat percakapan dan belajar serta berkembang seiring waktu. Tidak seperti bot berdasarkan pengenalan kata kunci, bot obrolan kontekstual cukup pintar untuk meningkatkan diri berdasarkan apa yang dan bagaimana pengguna memintanya.
- Hybrid model chatbots. Jenis chatbot ini merupakan kombinasi dari bot AI dengan rule-based chatbots. Jenis ini dianggap lebih baik karena terkadang AI juga memiliki keterbatasan dalam hal data.
4. Product Management (Manajemen Produk)
Artificial Intelligence dapat membantu seller mengelola produk dengan mudah dan praktis. Penerapan AI dalam manajemen produk juga sudah ada di marketplace ataupun e-commerce website seperti Plugo.
Contohnya adalah kamu dapat mengetahui produk yang paling diminati, customer yang paling sering berbelanja, pendapatan dan performa toko kamu, hingga produk mana saja yang perlu distok ulang.
Ini dapat memudahkan kamu untuk menentukan apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk dapat meningkatkan bisnismu.
5. Personalization (Personalisasi)
Teknologi personalisasi dapat membantu bisnis online untuk memberikan pengalaman yang disesuaikan dengan preferensi pelanggan. Ini dapat mencakup penawaran khusus, rekomendasi produk, dan konten yang relevan.
Rekomendasi sendiri dibuat berdasarkan profil dari pelanggan, seperti jenis kelamin, usia, domisili tempat tinggal, hingga kebiasaan pelanggan. Dengan teknologi seperti ini maka kemungkinan pelanggan langsung menemukan produk yang dibutuhkan akan lebih tinggi sehingga konversi pun juga lebih tinggi.
Keuntungan Penggunaan AI dalam Bisnis Online
Banyak keuntungan yang akan kamu terima dengan menerapkan teknologi Artificial Intelligence (AI) di dalam bisnis online kamu, di antaranya:
1. Operasional yang Lebih Efisien
Dengan adanya Artificial Intelligence (AI), kamu dapat meningkatkan efisiensi dalam operasional bisnis. AI dapat membantu kita mengerjakan tugas-tugas rutin seperti mengolah data, pengelolaan keuangan, hingga manajemen stok.
Semakin banyak pelanggan, tentu semakin sulit untuk mengelompokkan dan mengolah datanya. Maka dari itu, tugas satu ini akan sangat terbantu dengan adanya AI.
Selain itu, fitur seperti chatbot juga dapat membantu tugasmu lebih ringan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan.
Namun tetap ingat bahwa implementasi AI ini harus tetap diawasi oleh manusia yang memang paham dengan AI yang digunakan tersebut.
2. Analisis Data yang Cepat dan Akurat
Dengan bantuan Artificial Intelligence, kamu dapat menganalisis berbagai macam data dengan cepat dan akurat karena sistem di dalamnya memiliki susunan algoritma.
Kamu dapat menganalisis perilaku pelanggan, data penjualan, data persediaan, dan data produk untuk bisnis online. Hal ini membantu bisnis untuk dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat.
Namun perlu diketahui bahwa analisis data yang akurat juga harus didukung dengan jumlah data yang mumpuni. Semakin banyak data yang dimiliki maka akan semakin mudah juga proses analisis data.
3. Personalisasi Konten dan Penawaran
Konten yang baik memang yang sesuai dengan target pasarnya. Dengan langsung menyajikan konten dan penawaran sesuai dengan kebiasaan dan kebutuhan pelanggan, kemungkinan transaksi terjadi pun akan semakin besar.
Bukan hanya membantu meningkatkan konversi, personalisasi konten juga secara umum dapat membantu meningkatkan engagement rate, menjalin relasi dengan pelanggan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
4. Peningkatan Pelayanan Melalui Chatbot
Sebelumnya sudah dibahas tentang manfaat chatbot yang bisa menggantikan tugas kita menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dari pelanggan. Bukan hanya memberikan manfaat dari sisi seller, tapi fitur ini juga dapat meningkatkan pengalaman dan kepuasan belanja pelanggan.
Chatbot dapat meminimalisir terjadinya human error yang terjadi saat menjawab pertanyaan dari pelanggan. Selain itu, pelanggan juga tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan respons atas pesan yang sudah disampaikan.
5. Menekan Bujet Pemasaran dan ROI yang Lebih Tinggi
Selanjutnya penerapan AI juga dapat membantu menghemat biaya pemasaran dan menghasilkan ROI (Return of Investment) yang lebih tinggi. Bagaimana bisa demikian?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, data yang akurat dapat membantu kita menyajikan penawaran yang lebih sesuai kebutuhan pelanggan. Ini juga membuat iklan yang kita pasang akan semakin sesuai dengan targetnya.
Dengan teknik seperti ini, bujet pemasaran yang sama dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan iklan yang targetnya kurang tepat.
6. Pengembangan Strategi Bisnis yang Lebih Baik
Keuntungan penerapan AI selanjutnya adalah dapat membantu kamu mengembangkan strategi bisnis dengan lebih baik. AI dapat membantu mengidentifikasi peluang dan ancaman pasar, melakukan analisis pasar, hingga melakukan identifikasi pesaing bisnis kamu.
Dengan semua manfaat tersebut ditambah dengan manfaat yang disebutkan sebelumnya, kamu bisa menyusun strategi bisnis yang dapat menyaingi kompetitor dan bertahan di persaingan pasar.
7. Memberikan Pengalaman Belanja Terbaik pada Pelanggan
Ketika dapat memberikan pelanggan pengalaman belanja yang baik, seller juga akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Pengalaman yang baik ini akan membantu meningkatkan loyalitas pelanggan.
Selain itu, kepercayaan pelanggan pun dapat meningkat dan ketika pengalaman tersebut diceritakan dan dibagikan pada orang lain, brand awareness kamu akan meningkat.
Ini akan membuka kesempatan bisnis kamu untuk dapat dikenal lebih luas, tentu dengan kualitas baiknya.
Risiko Penggunaan AI dalam Bisnis Online
Meskipun mendatangkan banyak manfaat, tentu bukan berarti teknologi ini dapat dengan mudah langsung diimplementasikan di bisnis online. Pada dasarnya ada beberapa risiko yang juga harus kamu perhatikan ketika ingin menerapkan AI pada bisnismu. Berikut adalah beberapa risikonya:
1. Masalah Privasi Data
Masalah keamanan data pengguna menjadi salah satu isu yang ramai terkait dengan implementasi AI. Saat sebuah bisnis menggunakan AI, hal seperti pengumpulan data tidak sah, penyalahgunaan data, dan kebocoran data bisa saja terjadi.
Pastikan kamu sebagai pebisnis menjaga keamanan data para pelanggan dan memiliki kebijakan privasi yang transparan. Gunakan juga teknologi keamanan terbaru dan terbaik untuk melindungi data pelanggan.
Jika data pelanggan tidak relevan dan tidak diperlukan, sebaiknya hapus data, hindari penyimpanan data yang berlebihan.
Dengan meminimalisir masalah privasi data pelanggan, tentunya pelanggan akan lebih percaya kepada bisnis yang dijalankan.
Sebagai pelanggan pun kamu juga harus aware dengan masalah privasi data ini. Jangan pernah memberikan akses berlebihan pada aplikasi atau semacamnya. Jika dirasa data yang diminta tidak ada relevansinya dengan keperluan kamu, sebaiknya jangan izinkan data tersebut untuk diambil.
2. Risiko Kesalahan AI dalam Analisis Data
Risiko kesalahan dalam menganalisis data dapat terjadi karena kualitas data yang buruk dan model AI yang tidak cocok dengan tujuan bisnis kamu. Jika dibiarkan tentunya analisis yang dihasilkan tidak akan akurat dan relevan dengan bisnis kamu.
Hasilnya, data tersebut pun tidak dapat mengantarkan bisnis kamu untuk memberikan penawaran terbaik ke pelanggan. Pelanggan pun kesulitan menemukan apa yang dibutuhkan dan konversi pun tidak dapat terjadi.
Maka dari itu, sangat penting untuk memastikan data yang digunakan dalam analisis AI cukup berkualitas sehingga dapat dikelola dengan baik. Lalu, pastikan juga model AI yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan bisnis kamu.
Bisa dikatakan bahwa AI tidak dapat menggantikan manusia sepenuhnya. Jadi, pastikan sebagai pemilik bisnis kamu paham betul bagaimana cara kerja AI yang digunakan agar outputnya pun bisa maksimal.
3. Keterbatasan AI dalam Mengenali Bahasa Alami
Meskipun kemampuannya berkembang pesat, tapi AI juga masih memiliki kekurangan. Salah satu yang paling mencolok adalah keterbatasannya dalam mengenali bahasa alami.
AI dapat dimanfaatkan untuk fitur asisten virtual, chatbot, hingga penerjemah otomatis. Meskipun dalam memahami dan mengolah teks dalam bahasa manusia, AI tetap kesulitan dalam memahami bahasa alami.
Hal ini bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti hasil terjemahan yang tidak sesuai hingga pengguna yang kesulitan mendapat jawaban yang dibutuhkan.
AI sendiri memang tidak dapat mengenali konteks dalam sebuah teks. Jadi meskipun dapat memahami teks, tapi AI kesulitan mengenali konotasi dan makna yang lebih dalam dari sebuah teks.
Selain itu, AI juga masih kesulitan mengenali variasi bahasa yang digunakan manusia seperti adanya bahasa slang, dialek, dan frasa idiomatik. AI juga belum dapat sepenuhnya memahani humor, ironi, dan sarkasme dalam bahasa manusia.
Adanya keterbatasan ini harus diperhatikan oleh para pemilik bisnis yang menerapkan AI. Jangan sampai nantinya penerapan AI ini justru memberikan pengalaman yang kurang menyenangkan untuk para pengguna.
4. AI Kesulitan dalam Mengenali Gambar dan Video
Kendala lainnya adalah AI masih kesulitan dalam mengenali gambar dan video. Padahal, fitur ini tentunya dapat sangat membantu pengguna untuk mencari kebutuhannya dengan lebih mudah. Masalahnya jika AI salah mengenali objek, tentu ini akan menjadi pengalaman kurang menyenangkan bagi pengguna.
Pada dasarnya kecerdasan buatan memang masih kesulitan untuk mengenali objek yang tidak familiar. Selain itu, AI juga kesulitan mengenali objek dengan sudut pandang yang berbeda.
Objek dalam lingkungan yang kompleks seperti gambar dan video dengan banyak objek bergerak, cahaya bervariasi, dan latar belakang kompleks juga membuat AI kesulitan mengenali objek.
Dibutuhkan model AI yang lebih kompleks dan adaptif agar dapat mengenali objek dengan lebih akurat. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kompleksitas model AI, dan memberikan lebih banyak data latih, serta memperkenalkan teknik pengenalan objek yang lebih spesifik dan canggih.
Itu dia informasi tentang penggunaan Artificial Intelligence untuk bisnis online. Ketika berbisnis, kita memang harus selalu inovatif dan mengikuti zaman.
Jika memang sudah memasuki masa di mana AI digunakan untuk memaksimalkan bisnis maka kita tidak memiliki pilihan lain selain juga mempelajarinya.
Saat menerapkan AI pada bisnismu, pastikan selalu pertimbangkan risiko dan kendala yang mungkin akan dihadapi. Jangan pernah berhenti juga untuk belajar. Apalagi perkembangan AI ini termasuk pesat sehingga kamu harus terus mempelajarinya jika tidak ingin ketinggalan dari kompetitor.
Meskipun tidak dapat menggantikan tugas manusia sepenuhnya, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa bisnismu pasti akan mendapatkan banyak kemudahan jika menerapkan teknologi yang satu ini.
Apakah kamu sudah memanfaatkan AI untuk meningkatkan bisnismu?