Sebagai seorang pemilik website toko online, Anda pasti ingin traffic website selalu ramai dikunjungi pengunjung. Namun, saat ini internet dipadati oleh berbagai macam konten sehingga persaingan untuk mendapatkan pengunjung sangatlah ketat. Pemilik website harus membuat website mereka unggul di antara website-website lainnya agar bisa mendapatkan traffic yang stabil, bahkan terus meningkat.

Apa itu traffic?

Secara sederhana, traffic diartikan sebagai orang-orang yang mengunjungi sebuah website. Traffic biasa digunakan sebagai alat ukur efektivitas suatu website dalam menarik minat pengunjung.

Ketika e-commerce pertama kali muncul pada 1990-an, traffic menjadi tolok ukur utama dalam menentukan popularitas suatu website karena tolok ukur yang lain belum tercipta pada saat itu. Seiring dengan bertambah canggihnya perangkat digital marketing, menganalisis performa suatu website menjadi lebih komperhensif. Pertanyannya bukan lagi sekadar “berapa banyak orang yang berkunjung?”, tetapi aspek-aspek di bawah ini juga tidak kalah penting untuk diperhitungkan:

  • Berapa lama durasi yang dihabiskan para pengunjung di website Anda?

    Mendapatkan traffic tinggi tidak ada artinya jika mereka pergi dari website Anda hanya dalam hitungan detik. Metriks seperti bounce rate dan time on page menggambarkan behavior para pengunjung ketika mengunjungi website Anda.
  • Berapa persen jumlah pengunjung yang membeli produk Anda?

    Sebuah bisnis online yang baru merintis usaha membutuhkan jumlah audiens yang sangat besar untuk dapat berkembang. Namun, tidak hanya itu. Dibutuhkan juga audiens yang tepat. Dengan mengetahui jumlah pengunjung yang membeli produk (biasanya diukur dengan sebutan conversion rate), Anda jadi bisa mengukur apakah website toko online efektif dalam menjual produk Anda.
  • Berapa biaya untuk mendatangkan seorang pengunjung?

    Beberapa traffic memang gratis, tetapi kebanyakan toko online mengandalkan traffic berbayar—seperti pay per click (PPC) atau afiliasi—untuk mendukung dan mengembangkan bisnis mereka. Cost of acquiring customers (CAC) dan cost per acquisition (CPA) merupakan dua komponen yang paling penting pada metrik e-commerce. Ketika kedua komponen ini seimbang dengan rata-rata nilai penjualan dan customer lifetime value (disingkat CLV, yaitu rata-rata total pendapatan yang bisa Anda harapkan dari customer tersebut), maka bisa dikatakan biaya yang Anda keluarkan untuk iklan digital telah balik modal.

Intinya, traffic bukanlah satu-satunya jalan untuk mengukur peforma website. Namun, traffic tetap menjadi awal mula untuk mengetahui popularitas dan visibilitas website. Ilustrasinya bisa dilihat di sini:

Website A
Memiliki call to action (CTA) yang efektif dan deskripsi produk yang singkat dan jelas, banyak pengunjung yang membeli produknya tapi traffic-nya tidak terlalu tinggi.
500 kunjungan/bulan, 40 pembelian = 8% conversion rate (CR)

Website B
Berada di posisi atas hasil pencarian, memiliki konten yang bagus, dan menghasilkan uang dari iklan berbayar. Mereka memiliki traffic yang sangat tinggi tapi hanya sedikit pengunjung yang membeli produk.
5000 kunjungan, 40 pembelian = 0,8% CR 

Kedua contoh ilustrasi di atas membuktikan bahwa metrik marketing seperti traffic website tidak dapat berdiri sendiri. Dua website yang saling bertolak belakang di atas memiliki pencapaian yang sama tapi gagal dalam memaksimalkan keunggulan mereka. Dengan hanya berfokus terhadap satu metrik saja, mereka melewatkan area-area yang seharusnya bisa ditingkatkan. 

Cara website merekam traffic

Ketika seseorang mengunjungi sebuah website, komputer mereka atau perangkat yang terhubung ke website berkomunikasi dengan server. Setiap halaman di website terdiri dari puluhan file berbeda. Server mentransmisikan setiap file ke browser pengguna, yang kemudian diolah menjadi grafik dan teks. Setiap file yang dikirim mewakili satu “klik”, sehingga satu tampilan halaman website dapat menghasilkan banyak klik. 

Server dapat mengkompilasi setiap permintaan untuk halaman website yang dapat berguna bagi pemilik website untuk menentukan seberapa populer website tersebut dan halaman mana yang paling mendapat perhatian. 

Bukan hanya traffic di homepage saja yang dipantau, melainkan semua segmen website terus dipantau oleh server untuk menentukan dengan tepat berapa banyak klik yang diterima. Satu kunjungan disebut juga sebagai “sesi”. Lamanya setiap sesi bervariasi, namun masing-masing memiliki titik awal dan titik akhir.

Cara meningkatkan traffic website

Ada banyak cara untuk meningkatkan traffic, mulai dari cara curang seperti menyebar link spam, menaruh URL di kolom komentar puluhan blog, mengirimkan email massal, dan sebagainya. Tapi percaya atau tidak, cara cara ini justru akan merugikan website. Bahkan mungkin website Anda tidak akan muncul lagi di hasil pencarian. Jadi, cara apa yang seharusnya dilakukan?

  • On-page SEO

    Optimalisasi halaman atau on-page SEO adalah teknik yang digunakan pada website itu sendiri dengan agar mesin pencari mengetahui apakah website tersebut sudah relevan sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna. Beberapa bagian penting dalam on-page SEO diantaranya seperti keyword, heading tag, meta description, title tag, konten, permalink, outbond linkemphasize, dan image alt-tag. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi sebagai kata pertama dalam mesin pencari.
  • Off-page SEO

    Teknik off-page SEO adalah sebuah proses optimalisasi yang dilakukan dari luar, yaitu dengan mencari backlink dan mempromosikan website tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan dalam optimalisasi off-page SEO di antaranya dengan mempromosikan website ke media sosial dan menggunakan backlink.
  • Kualitas konten

    Sajikan konten-konten yang bermanfaat untuk pengguna karena konten ini akan memengaruhi traffic website. Mesin pencari sangat menyukai website dengan konten berkualitas. Contoh nyatanya, hasil pencarian yang muncul di peringkat atas pasti memiliki konten yang baik dan relevan dengan kata kunci. Website dengan konten paling baik dibandingkan entri lain di mesin pencari akan direkomendasikan oleh Google di peringkat pertama.
  • Digital marketing

    Selain cara-cara gratis di atas, teknik digital marketing juga dapat dicoba sesekali. Cara ini memang sedikit mahal, tetapi hasilnya akan berguna jika anda menaruh call to action (CTA) yang tepat di akhir konten yang dipromosikan.

Nah, itulah yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan traffic website Anda. Tapi, satu hal yang harus Anda ingat adalah semua teknik SEO serta teknik-teknik lainnya di atas hanya akan benar-benar membuahkan hasil jika konten yang Anda miliki berkualitas baik dan menggunakan platform e-commerce yang menyediakan semua fitur tersebut.